Tema dasar dari seluruh tulisan Fromm adalah orang yang merasa kesepian dan terisolasi karena ia dipisahkan oleh alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang; itu adlah situasi khas manusia. Fromm mengembangkan tesis bahwa karena manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin merasa kesepian. Jadi kebebasan menjadi keadaan negatif dari mana manusia melarikan diri.
Ada dua jawaban terhadap dilema ini. Seseorang dapat bersatu dengan orang-orang lain dalam semangat cinta dan kerja sama atau dapat menemukan rasa aman dengan tunduk kepada penguasa dan menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Ada dua jawaban terhadap dilema ini. Seseorang dapat bersatu dengan orang-orang lain dalam semangat cinta dan kerja sama atau dapat menemukan rasa aman dengan tunduk kepada penguasa dan menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Seorang pribadi merupakan bagian tetapi sekaligus terpisah dari alam, merupakan binatang sekaligus manusia. Sebagai binatang, orang memiliki kebutuhan-kebutuhan fisiologis tertentu yang harus dipuaskan. Sebagai manusia, orang memiliki kesadaran diri, pikiran dan daya khayal. Pengalaman-pengalaman khas manusia meliputi perasaan lemah lembut, cinta, perasaan kasihan, sikap-sikap perhatian, tanggung jawab, identitas, integritas, bisa dilukai, transendensi, dan kebebasan; nilai-nilai serta norma-norma.
Ada lima kebutuhan yang berasal dari kondisi-kondisi eksistensi manusia, yaitu:
1. Kebutuhan akan keterhubungan. Berasal dari fakta bahwa manusia dalam menjadi manusiawi telah direnggutkan dari kesatuan primer binatang dengan alam. Binatang dilengkapi oleh alam untuk menanggulangi keadaan-keadaan yang harus dihadapinya, tetapi manusia dengan kemampuan berpikir dan berkhayalnya, telah kehilangan interdependensi intim dengan alam. Sebagai penggantinya, manusia harus menciptakan hubungan-hubungan mereka sendiri yang didasarkan cinta produktif.
2. Kebutuhan akan transendensi. Kebutuhan orang untuk menjadi orang yang kreatif dan bukan hanya menjadi makhluk belaka. Apabila dorongan-dorongan kreatif terhambat maka orang menjadi perusak.
3. Kebutuhan akan keterberakaran. Manusia mendambakan akar-akar alamiah; mereka ingin menjadi bagian integral dunia, merasakan bahwa mereka memilikinya.
4. Kebutuhan akan identitas. Orang ingin memiliki suatu perasaan identitas pribadi, menjadi seorang individu yang unik. Apabila orang tidak bisa mencapai tujuan ini melalui usaha kreatifnya sendiri, ia bisa mendapatkan dengan menidentifikasikan diri dengan orang atau kelompok lain.
5. Kebutuhan akan kerangka orientasi. Manusia perlu memiliki suatu kerangka acuan, yakni suatu cara yang stabil dan konsisten dalam memandang dan memahami dunia.
Kepribadian orang berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu. Penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan batin dan tuntutan-tuntutan dari luar. Ia mengembangkan karakter sosial dengan memenuhi harapan-harapan masyarakat.
1. Kebutuhan akan keterhubungan. Berasal dari fakta bahwa manusia dalam menjadi manusiawi telah direnggutkan dari kesatuan primer binatang dengan alam. Binatang dilengkapi oleh alam untuk menanggulangi keadaan-keadaan yang harus dihadapinya, tetapi manusia dengan kemampuan berpikir dan berkhayalnya, telah kehilangan interdependensi intim dengan alam. Sebagai penggantinya, manusia harus menciptakan hubungan-hubungan mereka sendiri yang didasarkan cinta produktif.
2. Kebutuhan akan transendensi. Kebutuhan orang untuk menjadi orang yang kreatif dan bukan hanya menjadi makhluk belaka. Apabila dorongan-dorongan kreatif terhambat maka orang menjadi perusak.
3. Kebutuhan akan keterberakaran. Manusia mendambakan akar-akar alamiah; mereka ingin menjadi bagian integral dunia, merasakan bahwa mereka memilikinya.
4. Kebutuhan akan identitas. Orang ingin memiliki suatu perasaan identitas pribadi, menjadi seorang individu yang unik. Apabila orang tidak bisa mencapai tujuan ini melalui usaha kreatifnya sendiri, ia bisa mendapatkan dengan menidentifikasikan diri dengan orang atau kelompok lain.
5. Kebutuhan akan kerangka orientasi. Manusia perlu memiliki suatu kerangka acuan, yakni suatu cara yang stabil dan konsisten dalam memandang dan memahami dunia.
Kepribadian orang berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu. Penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan batin dan tuntutan-tuntutan dari luar. Ia mengembangkan karakter sosial dengan memenuhi harapan-harapan masyarakat.
Ada lima karakter sosial yang ditemukan dalam masyarakat dewasa ini, yakni reseptif, eksploitatif, penimbunan, pemasaran dan produktif. Tipe-tipe ini melukiskan cara-cara yang berbeda dengan mana individu-individu dapat berhubungan dengan dunia dan dengan satu sama lain. Hanya tipe yang terakhir (produktif) yang dianggap sebgai sesuatu yang sehat. Ditemukan tiga tipe karakter sosial pokok, yakni: penimbunan-produktif, eksploitatif-produktif, reseptif- tidak produktif. Karakter (kepribadian) mempengaruhi dan dpengaruhi oleh struktur sosial dan perubahan sosial.
Sumber Referensi:
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
S. Hall., Calvin dan Gardner Lindzey, Supratiknya A. (Ed.). 1995. Psikologi Kepribadian 1: Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
S. Hall., Calvin dan Gardner Lindzey, Supratiknya A. (Ed.). 1995. Psikologi Kepribadian 1: Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius
Wah.. pertama lihat blog, sy nganggapnya anda adalah bapak Ahmad sudrajat tapi setelah tak perhatikan nama anda adalah Ahmad Sugianto. Saya tertarik, bapak Ahmad Sudrajat fotonya kok muda sekali?? Setelah sya lihat profil, sy kaget ternyata anda teman satu angkatan sy di BK UM. Nice blog, inspiratif, and have a meaning full ^,^
BalasHapusTERIMA KASIH SAHABAT,,,terima kasih telah berkunjung di blog saya yang sederhana ini
BalasHapus