Rabu, 13 Februari 2013

KUESIONER (ANGKET) INSTRUMENTASI BIMBINGAN KONSELING


METODE KUESIONER
A.     Pengertian Kuesoner
Kuesioner adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan mengajukan suatu daftar pertanyaan tertulis kepada sejumlah individu, dan individu-individu yang diberikan daftar pertanyaan tersebut diminta untuk memberikan jawaban secara tertulis pula.
Isi pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang meminta jawaban berupa fakta, seperti : nama, alamat, tanggal lahir dan sebagainya; dan dapat pula pertanyaan yang meminta jawaban berupa pendapat (opini), seperti : pendapat terhadap pelajaran tertentu, pendapat terhadap seseorang dan sebagainya.
Jenis data yang cocok dikumpulkan dengan metode kuesioner ialah : data tentang latar belakang individu, baik latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, maupun latar belakang masyarakatnya; serta data tentang aspek-aspek kepribadian : temperamen, karakter, penyesuian sikap dan minat.
B.     Jenis-Jenis Kuesioner
Kuesioner dapat diklasifikasikan atas dasar subjek yang dikirimi kuesioner dan atas dasar bentuk pertanyaan yang digunakan.
1.      Menurut Subjek yang Dikirimi Kuesioner
Menurut subjek yang dikirimi kuesioner, maka kuesioner dapat dibedakan atas kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung. Dikatakan kuesioner langsung apabila individu yang dikirimi kuesioner tersebut adalah orang yang secara langsung kita inginkan datanya. Misalnya kita ingin mengumpulkan data tentang kebiasaan belajar para siswa di rumah, maka kuesionernya langsung kita berikan kepada siswa yang bersangkutan.
Dikatakan kuesioner tidak langsung, apabila kuesioner tersebut diberikan kepada seseorang untuk memperoleh data tentang orang lain. Misalnya untuk mengetahui kebiasaan belajar para siswa di rumah, kuesionernya tidak langsung diberikan kepada siswa yang bersangkutan melainkan diberikan kepada orang lain yang dianggap mengetahui kebiasaan belajar para siswa, misalnya orang tuanya atau walinya.
2.      Menurut Bentuk Pertanyaan yang Digunakan
Menurut bentuk pertanyaan yang digunakan, kuesioner dapat dibedakan atas kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Dikatakan kuesioner terbuka, apabila responden diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk menuliskan jawaban terhadap suatu pertanyaan tertentu. Contoh bentuk kuesioner terbuka ini antara lain adalah sebagai berikut :
2.1  Apabila anda disuruh duduk sebangku dengan orang yang tidak anda sukai, bagaimanakah sikap anda ?, Terhadap pertanyaan tersebut responden diberikan kebebasan menuliskan jawaban sesuai dengan sikap yang diambilnya.
Kelemahan kuesioner jenis ini adalah adanya kemungkinan responden enggan untuk memberikan jawaban yang lengkap sehingga jawabannya mungkin sekenanya saja.
Dikatakan kuesioner tertutup, apabiala terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan telah disediakan sejumlah alternatif jawaban, dan responden tinggal memilih salah satu jawaban alternatif jawaban yang telah disediakan tersebut. Contoh item kuesioner tertutup antara lain adalah sebagai berikut :
2.2  Apabila anda disuruh duduk sebangku dengan orang yang anda tidak senangi, bagaimanakah sikap anda ?
a.       Mengatakan terus terang bahwa anda tidak suka duduk dengan orang tersebut.
b.      Mau, tetapi dengan wajah yang menunjukkan ketidaksenangan.
c.       Mau, tetapi bersikap masa bodoh.
d.      Mau, dan berusaha mendekatkan diri dengan orang yang tidak disenangi tersebut.
Kelemahan kuesioner jenis ini adalah bahwa responden terlalu terikat kepada alternatif yang telah disediakan, sehingga tidak memungkinkan adanya pilihan lain. Untuk mengatasi kelemahan ini dapat ditempuh dengan jalan kombinasi, yaitu menyediakan satu atau dua baris kosong  di bawah alternative yang telah disediakan.
C.    Keuntungan dan Kelemahan Metode Kuesioner
Keuntungan dari metode kuesioner ini adalah bahwa dengan menggunakan metode kuesioner dapat dilakukan pengumpulan data terhadap sejumlah siswa dalam waktu yang relative singkat. Dengan demikian apabila dibandingkan dengan interviu atau observasi, kuesioner ini jauh lebih efesien dalam penggunaan waktu dan tenaga.
Kelemahan kuesioner ini adalah bahwa metode kuesioner hanya dapat diterapkan kepada individu yang bias membaca dan menulis. Di samping itu pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner sering kurang dipahami atau ditafsirkan salah oleh responden, sehingga data yang diperoleh dari pertanyaan tersebut tidak akurat. Juga ada kemungkinan responden tidak jujur dalam memberikan jawaban.
Kuesioner layak (fesible) digunakan apabila dibutuhkan jawaban dari suatu rangkaian pertanyaan yang penting dari sejumlah siswa dalam waktu yang terbatas. Kuesioner juga layak digunakan apabila kita tidak bias menghubungi sumber data secara langsung. Kuesioner juga layak digunakan untuk mengunpulkan fakta atau pendapat.
D.    Pola Kuesioner
Ada beberapa pola kuesioner yang telah dikembangkan oleh para ahli. Salah satu pola kuesioner dikembangkan oleh Likert pada tahun 1932. Kuesioner ini dimakasudkan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu, lembaga tertentu, orang tertentu, dan sebagainya. Oleh karena itu, pola Likert ini juga disebut skala sikap tipe Likert (Likert Type Scales).
Kuesioner skala sikap ini terdiri dari jumlah item. Untuk masing-masing item disediakan lima alternativf jawaban, yang dapat diklasifikasikan atas : sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.


Contoh-contoh item skala sikap tipe Likert antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Di bawah ini adalah pertanyaan tentang bagaimana kepuasan anda dalam belajar di sekolah. Silahkan memberi lingkaran pada alternatif jawaban yang paling mendakati jawaban anda.
1.      Seberapa besar antusias anda terhadap sekolah anda sekarang ?
a.       Saya benci pada sekolah saya sekarang.
b.      Saya sangat antusias.
c.       Saya tidak menyukainya.
d.      Saya menyukainya.
e.       Sedang-sedang saja.
2.      Seberapa lama biasanya anda merasa puas dalam belajar anda di sekolah ?
a.       Separo waktu.
b.      Kadang-kadang.
c.       Sepanjang waktu.
d.      Jarang.
e.       Sebagian besar.
3.      Bagaimana pendapat anda apabila anda dipindahkan dari sekolah anda sekarang ?
a.       Saya akan melepas sekolah ini, apabila ada sekolah yang lebih baik.
b.      Saya ingin pindah sekolah.
c.       Saya ingin pindah sekolah dalam jarak yang tidak terlalu jauh.
d.      Saya kan meninggalkan sekolah apabila di sekolah yang baru menjadi ketua kelas
e.       Saya tidak ingin pindah

4.      Bagaimana perasaan anda terhadap sekolah anda jika dibandingkan dengan perasaan orang lain terhadap sekolahnya ?
a.       Tidak seorangpun menyenangi sekolahnya lebih dari saya menyenangi sekolah saya.
b.      Saya lebih menyenangi sekolah saya daripada sebagian orang yang menyenangi sekolahnya.
c.       Saya menyenangi sekolah saya seperti orang lain menyenangi sekolahnya.
d.      Saya tidak menyenangi sekolah saya lebih dari sebagian orang tidak menyenagi sekolahnya.
e.       Tidak seorang pun yang membenci sekolahnya lebih dari saya membenci sekolah saya. (Stanley, hal. 286).
Pola kuesioner yang lain adalah pola kuesioner yang dikembangkan oleh Allport- Vernon- Linzey. Allport bersama-sama dengan Vernon dan Lindzey menyusun suatu kuesioner untuk mengukur suatu sikap seseorang berdasarkan nilai-nilai tertentu yang dianut oleh orang tersebut.
Studi yang dilakukan oleh Allport- Vernon- Lindzey disebut studi tentang nilai-nilai ( Study of Values). Menurut Spranger manusia dapat dikatagorekan atas enam tipe, yaitu :
1.      Tipe teoritis.
2.      Tipe ekonomis.
3.      Tipe sosial.
4.      Tipe estetis.
5.      Tipe politis,dan
6.      Tipe religius.
Berdasarkan tipologi Spranger tersebut, Allport, Vernon, dan Lindzey ingin mengukur nilai-nilai mana yang lebih di utamakan oleh seseorang. Contoh :
1.      Tujuan pokok dari reset ilmiah adalah lebih menekankan kepada penemuan kebenaran yang murni daripada aplikasinya yang praktis.
a.       Ya.
b.      Tidak
2.      Apabila dalam sebuah surat kabar terdapat dua buah kepala berita seperti dibawah ini, yang manakah anada baca lebih dulu ?
a.       Pemimpin-peminpin Negara non blok berunding tentang perdamaian.
b.      Acara persembahyang pada hari raya.
Pada item nomor 1, alternatif a mencerminkan nilai teoritis dan alternatif b mencerminkan nilai ekonomis. Pada item nomor 2, alternatiif a mencerminkan nilai politis, dan b mencerminkan nilai keagamaan.
Pola kuesioner pasangan berbanding. Kuesioner tersebut dirancang untuk mengukur nilai-nilai social yang diutamakan oleh seseorang. Dalam kuesioner ini diajukan beberapa situasi. Dalam setiap situasi dikemukakan dua buah alternative yang sifatnya bertentangan.
Ada lima nilai sosial yang dipertentangkan yaitu : kepentingan pribadi, kepentingan keluarga, kepentingan sahabat, atau kelompok, kepentingan sekolah, dan kepentingan masyarakat.
Pada setiap item yang dikemukakan , dipertentangkan antara kepentingan yang ada. Contoh-contoh itemnya antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Contoh item yang mempertentangkan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan keluarga. Joko pada suatu malam minggu mau nonton dengan pacarnya, dan mereka sudah membeli karcis, ketika mereka mau masuk adik Joko dating menyusul, mengabarkan bahwa tantenya baru opname di rumah sakit, dan Joko diharapkan dating menjenguk. Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh Joko ?
a.       Membatalkan nonton dan menjenguk tantenya
b.      Nonton saja dulu, setelah nonton baru menjenguk tantenya.
2.      Contoh item yang mempertentangkan antara kepentingan keluarga dengan kepentingan sekolah. Hari minggu yang akan datang adalah hari pertandingan basket putrid antara regu SMA 1 dengan regu SMA 2. Rini adalah kapten dan pemain andalan regu SMA 1. Tanpa ia ikut main, kemungkinan besaar regunya akan kalah. Pada hari sabtu ia menerima surat dari neneknya yang mengabarkan bahwa neneknya pada hari minggu akan datang menjenguknya, dan meminta agar Rini menjemputnya di terminal bus. Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh Rini ?
a.       Tetap main, biarkan neneknya datang sendiri tanpa dijemput.
b.      Menjemput nenek, dan menyerahkan pimpinan regu kepada teman lain.
3.      Contoh item yang dipertentangkan, antara kepentingan sekolah dan kepentingan masyarakat. Desak Alit adalah sekretaris rukun muda mudi di desanya. Di sekolah ia juga terpilih sebagaiu sekretaris OSIS. Pada suatu hari rukun muda mudi di desanya dan Osis di sekolahnya mengadakan rapat pada jam yang sama. Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh Desak Alit ?
a.       Menghadiri rapat rukun muda mudi, dan menyerahkan tugas sekretaris pada rapat Osis kepada sekretaris II
b.      Menghadiri rapat Osis, dan menyerahkan tugas sekretaris pada rapat rukun muda mudi kepada sekretaris II.
Pola kuesioner yang lain adalah pola kuesioner yang dikembangkan oleh Simahadi Widyaprakoso. Kuesioner ini mirip dengan kuesioner di atas, tetapi tidak menggunakan pasangan-pasangan berbanding, melainkan menggunakan masalah-masalah yang sifatnya searah. Kuesioner ini dikembangkan untuk mengukur beberapa aspek sifat (karakter), seperti sifat kerja sama, keuletan, tanggung jawab, dan percaya diri. Berikut ini dikemukakan dua buah contoh untuk masing-masing aspek tersebut :
Contoh item untuk mengukur kerja sama :
1.      Andaikata anda disuruh bekerja sama dengan kawan yang anda tidak sukai, sikap manakah yang anda ambil ?
a.       Tidak mau, toh pekerjaan tidak akan beres
b.      Mau asal menguntungkan diri anda.
c.       Mau asal ia suka kerjasama
d.      Mau secara terpaksa
Contoh item untuk mengukur keuletan :
1.      Anda sedang menambal ban sepeda. Sampai tiga kali selalu gagal, sehingga anda terpaksa memasang dan membongkar ban itu berkali-kali. Kemudian apakah yang anda lakukan ?
a.       Anda tinggalkan sepeda itu, lalu anda tidur.
b.      Anda menjadi jengkel, dan sepeda tersebut di banting.
c.       Membawa ketukang sepeda.
d.      Mencoba terus sampai berhasil.



Contoh item untuk mengukur tanggung jawab :
1.      Anda diserahi tugas untuk membentu menghias gapura untuk perayaan nanti malam. Teman anda yang diserahi tugas sebagai penanggungjawab itu ternyata tidak datang. Dalam hati anda sudah merasa jengkel. Bagaimana tindakan anda selanjutnya ?
a.       Tinggalkan saja pekerjaan itu, toh yang bertanggung jawab tidak datang.
b.      Gapura dihias seorang diri.
c.       Gapura dibongkar saja, toh perayaan dapat berlangsung.
d.      Mencari teman yang diserahi tugas sebagai penanggung jawab .
Contoh item untuk mengukur percaya diri :
1.      Apabila anda mempunyai pendapat memuat keyakinan anda sendiri sudah benar, tetapi teman anda mengatakan salah. Bagaimanakah sikap anda ?
a.       Tetap memp[ertahakan pendapat sendiri.
b.      Mengalah saja karena biasanya teman tersebut lebih tahu.
c.       Menanyakan kebenarannya kepada teman-teman lain
d.      Masa bodoh saja.
Dalam menggunkan metode kuesioner, kita hanya dapat mengukur sikap seseorang dalam tahap verbal atau taraf normatif saja.
E.     Prinsip Penulisan Kuesioner
Prinsip ini menyangkut beberapa factor yaitu : isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka negatif-positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan, dan urutan pertanyaan.
1.      Isi dan Tujuan Pertanyaan
Yang dimaksud di sini adalah, apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan ? kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variable yang diteliti.
2.      Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
3.      Tipe dan Bentuk Pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam kuesioner dapat terbuka atau tertutup.
4.      Pertanyaan tidak Mendua
Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua (double-barreled) sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.
5.      Tidak menanyakan yang Sudah Lupa
Setiap pertanyaan dalam instrument angket, sebaiknya juga tidak menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat.

6.      Pertanyaan Tidak Menggiring
Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring ke jawaban yang ke baik saja atau yang jelek saja.
7.      Panjang Pertanyaan
Pertanyaan dalam angket sebaiknya jangan terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi.
8.      Urutan Pertanyaan
Urutan pertanyaan dalam angket, di mulai dari yang umum menuju hal yang spessifik, atau dari hal yang mudah menuju hal yang lebih sulit, atau diacak.
9.      Prinsip Pengukuran
Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrument penelitian, yang digunakan untuk mengukur variable yang akan diteliti.oleh karena itu instrument angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliable, maka sebelum instrument angket diberikan kepada responden, maka perlu diuji validitas  dan reliabilitasnya terlebih dahulu.
10.  Penempilan Fisik Angket
Penampilan fisik angket sebagai pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket.



DAFTAR PUSTAKA


Fathoni Abdurrahman. 2006. Metode Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : Rineka Cipta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Nurkancana Wayan. 2006. Pemahaman Individu



Contoh angket kebutuhan siswa
Petunjuk :
(Untuk keperluan penyusunan program bimbingan konseling dirasa perlu mengetahui masukan dari siswa). Berikut ini terdapat sejumlah materi layanan bimbingan dan konseling yang akan diberikan kapda siswa. Anda diminta untuk memberikan ceklist (v) pada kolom disamping pada setiap butir materisesuai dengan kebutuhan anda sesuai dengan materi tersebut. Tidak ada jawaban salah atau benar, yang penting adalah bagaimana kejujuran anda menjawab setiap butir materi sesuai dengan kebutuhan anda. Angket ini dimaksudkan tidak sama sekali untuk menilai kemampuan anda, dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan prestasi belajar anda.
Anda diminta untuk mengisi semua nomor tanpa ada terlewatkan. Untuk menyelesaikan angket ini tidak ada batas waktu tertentu, tetapi anda diharapkan dapat menyelesaikan secepat mungkin. Juga jangan lupa mengisi identitas anda pada tempat yang disediakan.
Apabila anda menganggap materi Pemanfaatan waktu luang penting dan anda sangat membutuhkan materi itu beri ceklist (v) pada kolom S. apabila anda menganggap materi itu cukup penting dan anda cukup membutuhkan beri ceklist (v) pada kolom C. dan apabila anda menganggap materi itu tidak penting dan anda tidak membutuhkan beri ceklist (v) pada kolom K.
Pernyataan Angket :
No
Materi BK
Klasifikasi jawaban


S
C
K
I.




1.
Nilai-Nilai Ketakwaan terhadap Tuhan YME



2.
Penerapan kaidah agama yang dianut dalam kehidupan sehari-hari



3.
Meningkatkan kualitas ibadah untuk mencapai prestasi



4.
Etika pergaulan wanita dan pria sesuai dengan kaidah agama



5.
Remaja dan problemanya



6.
Pola hidup sehat



7.
Pentingnya menuntut ilmu sesuai bakat yang dimiliki



8.
Pemilihan program studi lanjutan



9.
Macam-macam jabatan dan cara-cara pemilihan karir



10.
Pemahan sikap hidup mandiri secara emosional, intelektual, social dan ekonomi



11.
Kesiapan menghadapi tantangan



12.
Cara bersikap untuk mengarahkan diri bagi terwujudnya kehidupan yang sehat.



13.
Pentinganya komunikasi social dan intelektual secara efektif, efesien, dan produktif.



14.
Teknik dan etika berkomunikasi



15.
Adaptasi dengan sistem etika dan nilai dalam masysrakat



16.
Norma-norma yang berlaku dalam masyarakat



II.




17.
Toleransi antar umat beragama dan kepedulian sesame umat



18.
Mengelola kegiatan keagamaan



19.
Etika bergaul dengan lain jenis, teman sebaya di sekolah dan luar sekolah



20.
Tata cara bersikap dan berperilaku di lingkungan sekolah



21.
Menfaat jasmani yang sehat dalam dunia pergaulan.



22.
Bahaya narkoba dan seks bebas



23.
Taat dan patuh terhadap norma dalam kehidupan bermasyarakat



24.
Kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis



25.
Pengaruh hubungan social dalam pemilihan karir



26.
Pengembangan jiwa kewirausahaan



27.
Aspek kemandirian secara social dan emosional yang sehat



28.
Pengaruh Media Masa (cetak dan elektronik) terhadap kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara



29.
Penyampaian pendapat yang baik dan menghargai pendapat orang lain



30.
Menyampaikan ide yang konstruktif



31.
Pengenalan norma yang berlaku di sekolah dan masyarakat



32.
Pengendalian diri dalam menghadapi konflik



III.




33.
Pendidikan seumur hidup



34.
Meningkatkan kualitas ibadah untuk mencapai prestasi



35.
Pembentukan kelompok belajar



36.
Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler



37.
Pengaruh kesehatan jasmani dalam kegiatan belajar



38.
Menfaat pola hidup sehat dalam kegiatan belajar



39.
Belajar efektif dan efesien



40.
Strategi penguasaan materi pelajaran sesuai jurusan yang diminati



41.
Pentingnya belajar dalam persiapan karir



42.
Pengenalan IQ, EQ, SQ, dan AQ



43.
Kebiasaan belajar mandiri



44.
Factor yang mempengaruhi keberhasilan belajar



45.
Hak dan kewajiban sebagai pelajar, anggota keluarga, masyarakat dan warga negara



46.
Menerapkan prestasi akademik untuk bekal hidup di masysrakat local, nasional, dan internasional



47.
Aspek belajar dalam sistem etika dan nilai



IV.




48.
Sikap positif dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajran agama



49.
Menanamkan kedisiplinan dalam bekerja



50.
Memilih kegiatan ekstrakurikuler guna pengambangan karir



51.
Membuat perencanaan masa depan



52.
Pemahaman potensi diri secara psikologis



53.
Menfaat dan peranan kesehatan jasmani dalam mencapai cita-cita karir



54.
Pemilihan jurusan program SMA sebagai dasar perencanaan dan pengembangfan karir



55.
Identifikasi potensi diri untuk persiapan karir



56.
Identifikasi karakteristik diri dalam kaitan pilihan karir



57.
Jenis-jenis kegiatan belajar yang sesuai dengan pilihan karir



58.
Pembentukan konsep diri yang positif



59.
Menyusun dan mengoptimalkan visi hidup yang jelas



60.
Melihat keanekaragaman sisi kehidupan



61.
Sikap dan sifat yang benat dalam bersosialisasi dalam dinia kerja



62.
Pentingnya kebersamaan dalam lingkungan kerja



62.
Perilaku yang bersahabat, terbuka, luwes dalam bergaul.














2 komentar: