METODE
KUESIONER
A. Pengertian
Kuesoner
Kuesioner adalah suatu metode
pengumpulan data dengan jalan mengajukan suatu daftar pertanyaan tertulis
kepada sejumlah individu, dan individu-individu yang diberikan daftar
pertanyaan tersebut diminta untuk memberikan jawaban secara tertulis pula.
Isi pertanyaan yang diajukan dalam
kuesioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang meminta jawaban berupa fakta,
seperti : nama, alamat, tanggal lahir dan sebagainya; dan dapat pula pertanyaan
yang meminta jawaban berupa pendapat (opini), seperti : pendapat terhadap
pelajaran tertentu, pendapat terhadap seseorang dan sebagainya.
Jenis data yang cocok dikumpulkan
dengan metode kuesioner ialah : data tentang latar belakang individu, baik
latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, maupun latar belakang
masyarakatnya; serta data tentang aspek-aspek kepribadian : temperamen,
karakter, penyesuian sikap dan minat.
B. Jenis-Jenis Kuesioner
Kuesioner dapat
diklasifikasikan atas dasar subjek yang dikirimi kuesioner dan atas dasar
bentuk pertanyaan yang digunakan.
1.
Menurut Subjek yang Dikirimi Kuesioner
Menurut subjek yang dikirimi
kuesioner, maka kuesioner dapat dibedakan atas kuesioner langsung dan kuesioner
tidak langsung. Dikatakan kuesioner langsung apabila individu yang dikirimi
kuesioner tersebut adalah orang yang secara langsung kita inginkan datanya.
Misalnya kita ingin mengumpulkan data tentang kebiasaan belajar para siswa di
rumah, maka kuesionernya langsung kita berikan kepada siswa yang bersangkutan.
Dikatakan kuesioner tidak langsung,
apabila kuesioner tersebut diberikan kepada seseorang untuk memperoleh data
tentang orang lain. Misalnya untuk mengetahui kebiasaan belajar para siswa di
rumah, kuesionernya tidak langsung diberikan kepada siswa yang bersangkutan melainkan
diberikan kepada orang lain yang dianggap mengetahui kebiasaan belajar para
siswa, misalnya orang tuanya atau walinya.
2.
Menurut Bentuk Pertanyaan yang Digunakan
Menurut bentuk pertanyaan yang
digunakan, kuesioner dapat dibedakan atas kuesioner terbuka dan kuesioner
tertutup. Dikatakan kuesioner terbuka, apabila responden diberikan kesempatan
yang seluas-luasnya untuk menuliskan jawaban terhadap suatu pertanyaan
tertentu. Contoh bentuk kuesioner terbuka ini antara lain adalah sebagai
berikut :
2.1
Apabila anda disuruh duduk sebangku
dengan orang yang tidak anda sukai, bagaimanakah sikap anda ?, Terhadap
pertanyaan tersebut responden diberikan kebebasan menuliskan jawaban sesuai
dengan sikap yang diambilnya.
Kelemahan kuesioner jenis ini
adalah adanya kemungkinan responden enggan untuk memberikan jawaban yang
lengkap sehingga jawabannya mungkin sekenanya saja.
Dikatakan kuesioner tertutup,
apabiala terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan telah disediakan sejumlah
alternatif jawaban, dan responden tinggal memilih salah satu jawaban alternatif
jawaban yang telah disediakan tersebut. Contoh item kuesioner tertutup antara
lain adalah sebagai berikut :
2.2 Apabila
anda disuruh duduk sebangku dengan orang yang anda tidak senangi, bagaimanakah
sikap anda ?
a. Mengatakan
terus terang bahwa anda tidak suka duduk dengan orang tersebut.
b. Mau,
tetapi dengan wajah yang menunjukkan ketidaksenangan.
c. Mau,
tetapi bersikap masa bodoh.
d.
Mau, dan berusaha mendekatkan diri
dengan orang yang tidak disenangi tersebut.
Kelemahan kuesioner jenis ini adalah bahwa responden
terlalu terikat kepada alternatif yang telah disediakan, sehingga tidak
memungkinkan adanya pilihan lain. Untuk mengatasi kelemahan ini dapat ditempuh
dengan jalan kombinasi, yaitu menyediakan satu atau dua baris kosong di bawah alternative yang telah disediakan.
C. Keuntungan dan Kelemahan Metode
Kuesioner
Keuntungan dari
metode kuesioner ini adalah bahwa dengan menggunakan metode kuesioner dapat
dilakukan pengumpulan data terhadap sejumlah siswa dalam waktu yang relative
singkat. Dengan demikian apabila dibandingkan dengan interviu atau observasi,
kuesioner ini jauh lebih efesien dalam penggunaan waktu dan tenaga.
Kelemahan
kuesioner ini adalah bahwa metode kuesioner hanya dapat diterapkan kepada
individu yang bias membaca dan menulis. Di samping itu pertanyaan-pertanyaan
yang digunakan dalam kuesioner sering kurang dipahami atau ditafsirkan salah
oleh responden, sehingga data yang diperoleh dari pertanyaan tersebut tidak
akurat. Juga ada kemungkinan responden tidak jujur dalam memberikan jawaban.
Kuesioner layak
(fesible) digunakan apabila dibutuhkan jawaban dari suatu rangkaian pertanyaan
yang penting dari sejumlah siswa dalam waktu yang terbatas. Kuesioner juga
layak digunakan apabila kita tidak bias menghubungi sumber data secara
langsung. Kuesioner juga layak digunakan untuk mengunpulkan fakta atau
pendapat.
D. Pola Kuesioner
Ada beberapa pola kuesioner yang
telah dikembangkan oleh para ahli. Salah satu pola kuesioner dikembangkan oleh
Likert pada tahun 1932. Kuesioner ini dimakasudkan untuk mengukur sikap
seseorang terhadap objek tertentu, lembaga tertentu, orang tertentu, dan
sebagainya. Oleh karena itu, pola Likert ini juga disebut skala sikap tipe
Likert (Likert Type Scales).
Kuesioner skala sikap ini terdiri dari
jumlah item. Untuk masing-masing item disediakan lima alternativf jawaban, yang
dapat diklasifikasikan atas : sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju.
Contoh-contoh item skala sikap tipe
Likert antara lain adalah sebagai berikut :
1. Di
bawah ini adalah pertanyaan tentang bagaimana kepuasan anda dalam belajar di
sekolah. Silahkan memberi lingkaran pada alternatif jawaban yang paling
mendakati jawaban anda.
1. Seberapa
besar antusias anda terhadap sekolah anda sekarang ?
a. Saya
benci pada sekolah saya sekarang.
b. Saya
sangat antusias.
c. Saya
tidak menyukainya.
d. Saya
menyukainya.
e. Sedang-sedang
saja.
2. Seberapa
lama biasanya anda merasa puas dalam belajar anda di sekolah ?
a. Separo
waktu.
b. Kadang-kadang.
c. Sepanjang
waktu.
d. Jarang.
e. Sebagian
besar.
3. Bagaimana
pendapat anda apabila anda dipindahkan dari sekolah anda sekarang ?
a. Saya
akan melepas sekolah ini, apabila ada sekolah yang lebih baik.
b. Saya
ingin pindah sekolah.
c. Saya
ingin pindah sekolah dalam jarak yang tidak terlalu jauh.
d. Saya
kan meninggalkan sekolah apabila di sekolah yang baru menjadi ketua kelas
e. Saya
tidak ingin pindah
4. Bagaimana
perasaan anda terhadap sekolah anda jika dibandingkan dengan perasaan orang
lain terhadap sekolahnya ?
a. Tidak
seorangpun menyenangi sekolahnya lebih dari saya menyenangi sekolah saya.
b. Saya
lebih menyenangi sekolah saya daripada sebagian orang yang menyenangi
sekolahnya.
c. Saya
menyenangi sekolah saya seperti orang lain menyenangi sekolahnya.
d. Saya
tidak menyenangi sekolah saya lebih dari sebagian orang tidak menyenagi
sekolahnya.
e.
Tidak seorang pun yang membenci
sekolahnya lebih dari saya membenci sekolah saya. (Stanley, hal. 286).
Pola kuesioner yang lain adalah
pola kuesioner yang dikembangkan oleh Allport- Vernon- Linzey. Allport
bersama-sama dengan Vernon dan Lindzey menyusun suatu kuesioner untuk mengukur
suatu sikap seseorang berdasarkan nilai-nilai tertentu yang dianut oleh orang
tersebut.
Studi yang dilakukan oleh Allport-
Vernon- Lindzey disebut studi tentang nilai-nilai ( Study of Values). Menurut
Spranger manusia dapat dikatagorekan atas enam tipe, yaitu :
1. Tipe
teoritis.
2. Tipe
ekonomis.
3. Tipe
sosial.
4. Tipe
estetis.
5. Tipe
politis,dan
6.
Tipe religius.
Berdasarkan tipologi Spranger
tersebut, Allport, Vernon, dan Lindzey ingin mengukur nilai-nilai mana yang lebih
di utamakan oleh seseorang. Contoh :
1. Tujuan
pokok dari reset ilmiah adalah lebih menekankan kepada penemuan kebenaran yang
murni daripada aplikasinya yang praktis.
a. Ya.
b. Tidak
2. Apabila
dalam sebuah surat kabar terdapat dua buah kepala berita seperti dibawah ini,
yang manakah anada baca lebih dulu ?
a. Pemimpin-peminpin
Negara non blok berunding tentang perdamaian.
b.
Acara persembahyang pada hari raya.
Pada item nomor 1, alternatif a
mencerminkan nilai teoritis dan alternatif b mencerminkan nilai ekonomis. Pada
item nomor 2, alternatiif a mencerminkan nilai politis, dan b mencerminkan
nilai keagamaan.
Pola kuesioner pasangan berbanding.
Kuesioner tersebut dirancang untuk mengukur nilai-nilai social yang diutamakan
oleh seseorang. Dalam kuesioner ini diajukan beberapa situasi. Dalam setiap
situasi dikemukakan dua buah alternative yang sifatnya bertentangan.
Ada lima nilai sosial yang
dipertentangkan yaitu : kepentingan pribadi, kepentingan keluarga, kepentingan
sahabat, atau kelompok, kepentingan sekolah, dan kepentingan masyarakat.
Pada setiap item yang dikemukakan ,
dipertentangkan antara kepentingan yang ada. Contoh-contoh itemnya antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Contoh
item yang mempertentangkan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
keluarga. Joko pada suatu malam minggu mau nonton dengan pacarnya, dan mereka
sudah membeli karcis, ketika mereka mau masuk adik Joko dating menyusul,
mengabarkan bahwa tantenya baru opname di rumah sakit, dan Joko diharapkan
dating menjenguk. Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh Joko ?
a. Membatalkan
nonton dan menjenguk tantenya
b. Nonton
saja dulu, setelah nonton baru menjenguk tantenya.
2. Contoh
item yang mempertentangkan antara kepentingan keluarga dengan kepentingan
sekolah. Hari minggu yang akan datang adalah hari pertandingan basket putrid
antara regu SMA 1 dengan regu SMA 2. Rini adalah kapten dan pemain andalan regu
SMA 1. Tanpa ia ikut main, kemungkinan besaar regunya akan kalah. Pada hari
sabtu ia menerima surat dari neneknya yang mengabarkan bahwa neneknya pada hari
minggu akan datang menjenguknya, dan meminta agar Rini menjemputnya di terminal
bus. Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh Rini ?
a. Tetap
main, biarkan neneknya datang sendiri tanpa dijemput.
b. Menjemput
nenek, dan menyerahkan pimpinan regu kepada teman lain.
3. Contoh
item yang dipertentangkan, antara kepentingan sekolah dan kepentingan
masyarakat. Desak Alit adalah sekretaris rukun muda mudi di desanya. Di sekolah
ia juga terpilih sebagaiu sekretaris OSIS. Pada suatu hari rukun muda mudi di
desanya dan Osis di sekolahnya mengadakan rapat pada jam yang sama. Apakah yang
sebaiknya dilakukan oleh Desak Alit ?
a. Menghadiri
rapat rukun muda mudi, dan menyerahkan tugas sekretaris pada rapat Osis kepada
sekretaris II
b.
Menghadiri rapat Osis, dan menyerahkan
tugas sekretaris pada rapat rukun muda mudi kepada sekretaris II.
Pola kuesioner yang lain adalah
pola kuesioner yang dikembangkan oleh Simahadi Widyaprakoso. Kuesioner ini
mirip dengan kuesioner di atas, tetapi tidak menggunakan pasangan-pasangan
berbanding, melainkan menggunakan masalah-masalah yang sifatnya searah.
Kuesioner ini dikembangkan untuk mengukur beberapa aspek sifat (karakter),
seperti sifat kerja sama, keuletan, tanggung jawab, dan percaya diri. Berikut
ini dikemukakan dua buah contoh untuk masing-masing aspek tersebut :
Contoh item untuk mengukur kerja
sama :
1. Andaikata
anda disuruh bekerja sama dengan kawan yang anda tidak sukai, sikap manakah
yang anda ambil ?
a. Tidak
mau, toh pekerjaan tidak akan beres
b. Mau
asal menguntungkan diri anda.
c. Mau
asal ia suka kerjasama
d.
Mau secara terpaksa
Contoh item untuk mengukur keuletan
:
1. Anda
sedang menambal ban sepeda. Sampai tiga kali selalu gagal, sehingga anda
terpaksa memasang dan membongkar ban itu berkali-kali. Kemudian apakah yang
anda lakukan ?
a. Anda
tinggalkan sepeda itu, lalu anda tidur.
b. Anda
menjadi jengkel, dan sepeda tersebut di banting.
c. Membawa
ketukang sepeda.
d.
Mencoba terus sampai berhasil.
Contoh item untuk mengukur tanggung
jawab :
1. Anda
diserahi tugas untuk membentu menghias gapura untuk perayaan nanti malam. Teman
anda yang diserahi tugas sebagai penanggungjawab itu ternyata tidak datang.
Dalam hati anda sudah merasa jengkel. Bagaimana tindakan anda selanjutnya ?
a. Tinggalkan
saja pekerjaan itu, toh yang bertanggung jawab tidak datang.
b. Gapura
dihias seorang diri.
c. Gapura
dibongkar saja, toh perayaan dapat berlangsung.
d.
Mencari teman yang diserahi tugas
sebagai penanggung jawab .
Contoh item untuk mengukur percaya
diri :
1. Apabila
anda mempunyai pendapat memuat keyakinan anda sendiri sudah benar, tetapi teman
anda mengatakan salah. Bagaimanakah sikap anda ?
a. Tetap
memp[ertahakan pendapat sendiri.
b. Mengalah
saja karena biasanya teman tersebut lebih tahu.
c. Menanyakan
kebenarannya kepada teman-teman lain
d.
Masa bodoh saja.
Dalam menggunkan metode kuesioner,
kita hanya dapat mengukur sikap seseorang dalam tahap verbal atau taraf
normatif saja.
E. Prinsip Penulisan Kuesioner
Prinsip ini menyangkut beberapa
factor yaitu : isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan
tertutup terbuka negatif-positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan
hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan, dan
urutan pertanyaan.
1.
Isi dan Tujuan Pertanyaan
Yang dimaksud di sini adalah,
apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan ? kalau
berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap
pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur
variable yang diteliti.
2.
Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam
penulisan kuesioner harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
3.
Tipe dan Bentuk Pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam kuesioner
dapat terbuka atau tertutup.
4.
Pertanyaan tidak Mendua
Setiap pertanyaan dalam angket
jangan mendua (double-barreled) sehingga menyulitkan responden untuk memberikan
jawaban.
5. Tidak
menanyakan yang Sudah Lupa
Setiap
pertanyaan dalam instrument angket, sebaiknya juga tidak menanyakan hal-hal
yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban
dengan berfikir berat.
6.
Pertanyaan Tidak Menggiring
Pertanyaan dalam angket sebaiknya
juga tidak menggiring ke jawaban yang ke baik saja atau yang jelek saja.
7. Panjang
Pertanyaan
Pertanyaan
dalam angket sebaiknya jangan terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh
responden dalam mengisi.
8. Urutan
Pertanyaan
Urutan
pertanyaan dalam angket, di mulai dari yang umum menuju hal yang spessifik,
atau dari hal yang mudah menuju hal yang lebih sulit, atau diacak.
9. Prinsip
Pengukuran
Angket
yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrument penelitian, yang
digunakan untuk mengukur variable yang akan diteliti.oleh karena itu instrument
angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan
reliable, maka sebelum instrument angket diberikan kepada responden, maka perlu
diuji validitas dan reliabilitasnya
terlebih dahulu.
10. Penempilan
Fisik Angket
Penampilan
fisik angket sebagai pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan
responden dalam mengisi angket.
DAFTAR PUSTAKA
Fathoni Abdurrahman. 2006. Metode Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : Rineka
Cipta
Sugiyono. 2008. Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Nurkancana Wayan. 2006. Pemahaman Individu.
Contoh
angket kebutuhan siswa
Petunjuk
:
(Untuk
keperluan penyusunan program bimbingan konseling dirasa perlu mengetahui
masukan dari siswa). Berikut ini terdapat sejumlah materi layanan bimbingan dan
konseling yang akan diberikan kapda siswa. Anda diminta untuk memberikan
ceklist (v) pada kolom disamping pada setiap butir materisesuai dengan
kebutuhan anda sesuai dengan materi tersebut. Tidak ada jawaban salah atau
benar, yang penting adalah bagaimana kejujuran anda menjawab setiap butir
materi sesuai dengan kebutuhan anda. Angket ini dimaksudkan tidak sama sekali
untuk menilai kemampuan anda, dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan
prestasi belajar anda.
Anda
diminta untuk mengisi semua nomor tanpa ada terlewatkan. Untuk menyelesaikan
angket ini tidak ada batas waktu tertentu, tetapi anda diharapkan dapat
menyelesaikan secepat mungkin. Juga jangan lupa mengisi identitas anda pada
tempat yang disediakan.
Apabila
anda menganggap materi Pemanfaatan waktu luang penting dan anda sangat
membutuhkan materi itu beri ceklist (v) pada kolom S. apabila anda menganggap
materi itu cukup penting dan anda cukup membutuhkan beri ceklist (v) pada kolom
C. dan apabila anda menganggap materi itu tidak penting dan anda tidak
membutuhkan beri ceklist (v) pada kolom K.
Pernyataan
Angket :
No
|
Materi BK
|
Klasifikasi
jawaban
|
||
|
|
S
|
C
|
K
|
I.
|
|
|
|
|
1.
|
Nilai-Nilai
Ketakwaan terhadap Tuhan YME
|
|
|
|
2.
|
Penerapan
kaidah agama yang dianut dalam kehidupan sehari-hari
|
|
|
|
3.
|
Meningkatkan
kualitas ibadah untuk mencapai prestasi
|
|
|
|
4.
|
Etika
pergaulan wanita dan pria sesuai dengan kaidah agama
|
|
|
|
5.
|
Remaja dan
problemanya
|
|
|
|
6.
|
Pola hidup
sehat
|
|
|
|
7.
|
Pentingnya
menuntut ilmu sesuai bakat yang dimiliki
|
|
|
|
8.
|
Pemilihan
program studi lanjutan
|
|
|
|
9.
|
Macam-macam
jabatan dan cara-cara pemilihan karir
|
|
|
|
10.
|
Pemahan sikap
hidup mandiri secara emosional, intelektual, social dan ekonomi
|
|
|
|
11.
|
Kesiapan
menghadapi tantangan
|
|
|
|
12.
|
Cara bersikap
untuk mengarahkan diri bagi terwujudnya kehidupan yang sehat.
|
|
|
|
13.
|
Pentinganya
komunikasi social dan intelektual secara efektif, efesien, dan produktif.
|
|
|
|
14.
|
Teknik dan
etika berkomunikasi
|
|
|
|
15.
|
Adaptasi
dengan sistem etika dan nilai dalam masysrakat
|
|
|
|
16.
|
Norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat
|
|
|
|
II.
|
|
|
|
|
17.
|
Toleransi
antar umat beragama dan kepedulian sesame umat
|
|
|
|
18.
|
Mengelola
kegiatan keagamaan
|
|
|
|
19.
|
Etika bergaul
dengan lain jenis, teman sebaya di sekolah dan luar sekolah
|
|
|
|
20.
|
Tata cara
bersikap dan berperilaku di lingkungan sekolah
|
|
|
|
21.
|
Menfaat
jasmani yang sehat dalam dunia pergaulan.
|
|
|
|
22.
|
Bahaya narkoba
dan seks bebas
|
|
|
|
23.
|
Taat dan patuh
terhadap norma dalam kehidupan bermasyarakat
|
|
|
|
24.
|
Kemampuan
berkomunikasi secara lisan dan tertulis
|
|
|
|
25.
|
Pengaruh
hubungan social dalam pemilihan karir
|
|
|
|
26.
|
Pengembangan
jiwa kewirausahaan
|
|
|
|
27.
|
Aspek
kemandirian secara social dan emosional yang sehat
|
|
|
|
28.
|
Pengaruh Media
Masa (cetak dan elektronik) terhadap kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
|
|
|
|
29.
|
Penyampaian
pendapat yang baik dan menghargai pendapat orang lain
|
|
|
|
30.
|
Menyampaikan
ide yang konstruktif
|
|
|
|
31.
|
Pengenalan
norma yang berlaku di sekolah dan masyarakat
|
|
|
|
32.
|
Pengendalian
diri dalam menghadapi konflik
|
|
|
|
III.
|
|
|
|
|
33.
|
Pendidikan
seumur hidup
|
|
|
|
34.
|
Meningkatkan
kualitas ibadah untuk mencapai prestasi
|
|
|
|
35.
|
Pembentukan
kelompok belajar
|
|
|
|
36.
|
Pemilihan
kegiatan ekstrakurikuler
|
|
|
|
37.
|
Pengaruh
kesehatan jasmani dalam kegiatan belajar
|
|
|
|
38.
|
Menfaat pola
hidup sehat dalam kegiatan belajar
|
|
|
|
39.
|
Belajar
efektif dan efesien
|
|
|
|
40.
|
Strategi
penguasaan materi pelajaran sesuai jurusan yang diminati
|
|
|
|
41.
|
Pentingnya
belajar dalam persiapan karir
|
|
|
|
42.
|
Pengenalan IQ,
EQ, SQ, dan AQ
|
|
|
|
43.
|
Kebiasaan belajar
mandiri
|
|
|
|
44.
|
Factor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar
|
|
|
|
45.
|
Hak dan
kewajiban sebagai pelajar, anggota keluarga, masyarakat dan warga negara
|
|
|
|
46.
|
Menerapkan
prestasi akademik untuk bekal hidup di masysrakat local, nasional, dan internasional
|
|
|
|
47.
|
Aspek belajar
dalam sistem etika dan nilai
|
|
|
|
IV.
|
|
|
|
|
48.
|
Sikap positif
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajran agama
|
|
|
|
49.
|
Menanamkan
kedisiplinan dalam bekerja
|
|
|
|
50.
|
Memilih
kegiatan ekstrakurikuler guna pengambangan karir
|
|
|
|
51.
|
Membuat
perencanaan masa depan
|
|
|
|
52.
|
Pemahaman
potensi diri secara psikologis
|
|
|
|
53.
|
Menfaat dan
peranan kesehatan jasmani dalam mencapai cita-cita karir
|
|
|
|
54.
|
Pemilihan
jurusan program SMA sebagai dasar perencanaan dan pengembangfan karir
|
|
|
|
55.
|
Identifikasi
potensi diri untuk persiapan karir
|
|
|
|
56.
|
Identifikasi
karakteristik diri dalam kaitan pilihan karir
|
|
|
|
57.
|
Jenis-jenis
kegiatan belajar yang sesuai dengan pilihan karir
|
|
|
|
58.
|
Pembentukan
konsep diri yang positif
|
|
|
|
59.
|
Menyusun dan
mengoptimalkan visi hidup yang jelas
|
|
|
|
60.
|
Melihat
keanekaragaman sisi kehidupan
|
|
|
|
61.
|
Sikap dan
sifat yang benat dalam bersosialisasi dalam dinia kerja
|
|
|
|
62.
|
Pentingnya
kebersamaan dalam lingkungan kerja
|
|
|
|
62.
|
Perilaku yang bersahabat,
terbuka, luwes dalam bergaul.
|
|
|
|
terima kasih sangat membantu.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus