Minggu, 30 Maret 2014

RISET PENGEMBANGAN



RISET PENGEMBANGAN
A.      Konsep dan Pentingnya Penelitian Pengembangan
Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup handal dalam memperbaiki praktik. Dalam bidang industri antara 4 – 5% biaya digunakan untuk mengadakan penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu kemajuan di bidang industri terutama elektronika, komunikasi, transportasi, obat-obatan, dan lain-lain, berkembang sangat cepat. Dalam bidang pendidikan dan kurikulum penyediaan dana untuk penelitian dan pengembangan masih dibawah 1%. Oleh karena itu, kemajuan di bidang pendidikan seringkali tertinggal jauh oleh bidang industri.
Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat di pertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat laboratorium, tapi juga bisa perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran kelas, pelatihan, bimbingan, evaluasi, dan lain-lain.
Langkah-langkah proses penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang diawali dengan adanya analisis kebutuhan. Permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu. Langkah selanjutnya adalah menentukan karakteristik atau spesifikasi dari produk yang akan dihasilkan. Setelah itu barulah dibuat draft produk atau produk awal yang masih kasar, kemudian produk tersebut diujicobakan di lapangan dengan sampel secara terbatas dan sampel lebih luas secara berulang-ulang. Selama kegiatan uji coba dilakukan pengamatan dan evaluasi. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi diadakan penyempurnaan-penyempurnaan. Kegiatan evaluasi dan penyempurnaan dilakukan secara terus-menerus hingga diperoleh sebuah produk terbaik atau produk standar.
Penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi lebih ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental serta praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena fundamental pendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic reasearch), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied research). Penelitian dan pengembangan (kadang-kadang disebut pengembangan berbasis penelitian) merupakan penelitian untuk mengembangkan dan memvalidasi produk. Di lain pihak, penelitian pendidikan (bukan untuk mengembangkan produk) merupakan penelitian untuk menemukan pengetahuan baru melalui penelitian dasar atau menjawab pertanyaan spesifik tentang masalah praktis/menerapkan pengetahuan melalui penelitian terapan.
Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoritis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian dan pengembangan. Sesuatu produk yang baik yang akan dihasilkan apakah itu perangkat keras atau perangkat lunak, memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut merupakan perpaduan dari sejumlah konsep, prinsip, asumsi, hipotesis, prosedur berkenaan dengan sesuatu hal yang telah ditemukan atau dihasilkan dari penelitian dasar. Penerapan dari produk-produk penelitian dan pengembangan diteliti dengan menggunakan penelitian terapan. Dengan demikian, ketiga jenis penelitian ini terkait dan saling dukung satu sama lain. Kemajuan dalam pendidikan dan kurikulum pembelajaran sangat didukung oleh hasil penelitian dalam ketiga jenis penelitian ini. Penelitian dasar mengembangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori-teori, penelitian dan pengembangan mengembangkan model-model proses, bahan, sarana-fasilitas, dan penelitian terapan mengembangkan praktik pelaksanaan pendidikan dan kurikulum pembelajaran.
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang digunakan, yaitu metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimental.
1.    Metode penelitian deskriptif
digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencangkup: (1) kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar (embrio) untuk produk yang akan dikembangkan, (2) kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta pengguna lainnya, (3) kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencangkup unsure manusia, sarana-prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan.
2.    Metode Evaluatif
digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian ujicoba, dan setiap kegiatan ujicoba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil ujicoba diadakan penyempurnaan-penyempurnaan.
3.    Metode Eksperimen
digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Walaupun dalam tahap ujicoba telah ada evaluasi (pengukuran), tetapi pengukuran tersebut masih dalam rangka pengembangan produk, belum ada kelompok pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada kelompok eksperimen, juga pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok control dilakukan secara acak atau kontrol. Perbandingan hasil eksperimen pada kedua kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dari produk yang dihasilkan.
Para pendidik dan peneliti berupaya untuk mencari gap antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Penelitian yang menghubungkan antara penelitian dasar dan penelitian terapan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Penelitian dan pengembangan bukanlah pengganti penelitian dasar dan penelitian terapan, tetapi ketiga penelitian ini diperlukan untuk mengadakan perubahan, khususnya dalam bidang pendidikan.
Penelitian dasar
Penemuan Ilmu Baru
Penelitian & Pengembangan
Pengembangan & Validasi Produk
Penelitian Terapan
Penerapan Ilmu
 






Penelitian dan Pengembangan menghubungkan antara penelitian dasar dan penelitian terapan

Penelitian dan pengembangan dalam konteks pendidikan disebut penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development, [E, R, & D]), merupakan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan, seperti buku ajar, strategi/metode/model/program pembelajaran/ pelatihan, dan sebagainya. Tahaptahap dari proses penelitian dan pengembangan ditunjukkan sebagai siklus penelitian dan pengembangan.

B.       Motif dari Penelitian Pengembangan
Menurut Akker (1999), motif dari penelitian pengembangan adalah:
1.    Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analsis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk desain dan pengembangan dalam pendidikan.
2.    Keadaan yang sangat kompleks dari banyknya perubahan kebijakan di dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih evolusioner (interaktif dan siklis).
3.    Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti.

C.      Tujuan Penelitian Pengembangan
Menurut Akker (1999), tujuan penelitian pengembangan dapat dibedakanmenjadi:
1.    Pada bagian kurikulum
Tujuannya adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu program/produk menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada situasi ke depan.
2.    Pada bagian teknologi dan media
Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional, pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan masalah spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.
3.    Pada bagian pelajaran dan instruksi
Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan lingkungan pembelajaran, perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan untuk berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.
4.    Pada bagian pendidikan guru dan didaktis
Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru dan atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik bidang pendidikan. Pada bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan penelitian pengembangan sebagai suatu hal interaktif, proses yang melingkar pada penelitian dan pengembangan dimana gagasan teoritis dari perancang memberi pengembangan produk yang diuji di dalam kelas yang ditentukan, mendorong secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan produk, proses pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional.

D.      Jenis Penelitian Pengembangan
Jenis-jenis penelitian yang utama pada penelitian pengembangan (Akker,1999):
1.    Penelitian formatif. Aktivitas penelitian ketika melakukan keseluruhan proses pengembangan suatu intervensi yang spesifik mulai dari penyelidikan belajar melalui evaluasi belajar (summatif dan formatif), mengoptimalisasi mutu intervensi pada pengujian prinsip-prinsip rancangan.
2.    Studi rekonstruksi. Analisis penelitian yang menyelenggarakan proses pengembangan beberapa intervensi, berfokus pada artikulasi dan spesifikasi prinsip-prinsip rancangan.

E.       Karakteristik Penelitian Pengembangan
Pengembangan penelitian bukanlah untuk merinci dan menerapkan intervensi yang lengkap, tetapi untuk meningkatkan dan menyesuaikan kebutuhan dan aspirasi yang inovatif. Proses penelitian pengembangan bersifat melingkar atau berpilin mulai dari aktivitas analisa, merancang, mengevaluasi, dan merivisi sampai tujuan yang diinginkan.






Penelitian Pengembangan Suatu Proses kumulatif siklik (Akker dkk, 2006)
F.       Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan
Borg dan Gall (1983) menyatakan ada 10 langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan :
1.         Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and information Collection)
Pada penelitian dan pengumpulan data ini dilakukan analisis kebutuhan, studi literatur, dan penelitian skala kecil.
2.         Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan dilakukan identifikasi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, membuat rumusan tujuan yang hendak dicapai, membuat desain atau langkah-langkah penelitian, dan merencanakan kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas
3.         Mengembangkan Produk Awal/draft Produk (Develop Preleminary form of Product)
Pengembangan draft produk ini meliputi antara lain penyiapan bahan ajar, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi.
4.         Ujicoba Lapangan Awal (Preleminary field Testing)
Ujicoba lapangan awal atau ujicoba terbatas dilakukan pada 1-3 sekolah menggunakan 6-12 subjek. Selama ujicoba lapangan awal dilakukan observasi, wawancara, dan pengedaran angket. Tujuan dari ujicoba awal ini adalah untuk mendapatkan evaluasi kualitatif terhadap produk yang dikembangkan.
5.         Merevisi Produk Utama (Main Product Revision)
Revisi produk utama dilakukan berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan awal.
6.         Ujicoba Lapangan Utama (Main Field Testing)
Ujicoba lapangan utama dilakukan pada 5-15 sekolah dengan 30-100 subjek. Data kuantitatif tentang penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model dikumpulkan. Data yang diperoleh selanjutnya dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok kontrol.
7.         Penyempurnaan Produk Operasional (Operational Product Revision)
Penyempurnaan produk operasional dilakukan berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan utama.
8.         Ujicoba Lapangan Operasional (Operational Testing)
Ujicoba lapangan operasional dilakukan pada 10-30 sekolah dengan melibatkan 40-200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, observasi, dan lainnya.
9.         Penyempurnaan Produk Akhir (Final Product Revision)
Penyempurnaan produk akhir dilakukan berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan operasional.
10.     Deseminasi dan Implementasi (Dessimination and Implementation)
Membuat laporan tentang produk pada pertemuan profesional dan mempublikasikan pada jurnal, bekerjasama dengan penerbit, memonitor distribusi untuk melakukan pengendalian kualitas.


Rujukan

Ansyah, S. 2013. Pedoman Penelitian Kualitatif Studi Kasus. (Online), (http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/pedoman-penelitian-kualitatif-studi.html),

Aqib, Zainal.2007. Penelitian Tindakan Kelas. YRama Widya: Bandung.
Arikunto, Suharsimi dkk.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Borg, W. R and Gall, M. D. 1983. Educational Research: An Introduction. 4th Ed.
Depdiknas. 2005. ”Penulisan Karya Ilmiah” dalam Materi Pelatihan Terintegrasi Jilid 3. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Mengengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Ichal, F. 2013. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif (Buku Ajar Part 2). (Online), (http://ichaledutech.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-penelitian-kualitatif-buku.html),
Kemmis, S. 2007. Action Research in Education. (Online), (Http://en.wikipedia.org.). New York: Longman, Inc.
Kusmarni, Y. 2014. Studi Kasus (John W. Creswell). (Online), (http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196601131990012-YANI_KUSMARNI/Laporan_Studi_Kasus.pdf),
Mappiare-AT, A. 2009. Dasar-dasar Metodologi Riset Kualitatif untuk Ilmu Sosial dan Profesi. Surabaya: Jenggala Pustaka Utama bersama Universitas Negeri Malang.
Mappiare-AT, A. 2013. Tipe-tipe Metode Riset Kualitatif untuk Eksplanasi Sosial Budaya dan Bimbingan Konseling. Malang: Elang Mas bersama Universitas Negeri Malang.
McLeod, J. 2008. Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suyanto. 1997. Pedoman PelaksanaanPenelitian Tindakan Kelas (PTK)., Bagian satu. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Bagian Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (BP3GSD).
Van den Akker J. 1999. Principles and Methods of Development Research. Pada J. van den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds), Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14). Dortrech: Kluwer Academic Publishers.
Van den Akker J., dkk. (2006). Educational Design Research. London and New York: Routledge.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar