RISET PENGEMBANGAN
A.
Konsep
dan Pentingnya Penelitian Pengembangan
Penelitian dan pengembangan atau Research
and Development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian
yang cukup handal dalam memperbaiki praktik. Dalam bidang industri antara 4 –
5% biaya digunakan untuk mengadakan penelitian dan pengembangan. Oleh karena
itu kemajuan di bidang industri terutama elektronika, komunikasi, transportasi,
obat-obatan, dan lain-lain, berkembang sangat cepat. Dalam bidang pendidikan
dan kurikulum penyediaan dana untuk penelitian dan pengembangan masih dibawah
1%. Oleh karena itu, kemajuan di bidang pendidikan seringkali tertinggal jauh
oleh bidang industri.
Penelitian
dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan
suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat di
pertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau
perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat laboratorium, tapi
juga bisa perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk
pengolahan data, pembelajaran kelas, pelatihan, bimbingan, evaluasi, dan
lain-lain.
Langkah-langkah
proses penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang diawali
dengan adanya analisis kebutuhan. Permasalahan yang membutuhkan pemecahan
dengan menggunakan suatu produk tertentu. Langkah selanjutnya adalah menentukan
karakteristik atau spesifikasi dari produk yang akan dihasilkan. Setelah itu
barulah dibuat draft produk atau produk awal yang masih kasar, kemudian produk
tersebut diujicobakan di lapangan dengan sampel secara terbatas dan sampel
lebih luas secara berulang-ulang. Selama kegiatan uji coba dilakukan pengamatan
dan evaluasi. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi diadakan
penyempurnaan-penyempurnaan. Kegiatan evaluasi dan penyempurnaan dilakukan
secara terus-menerus hingga diperoleh sebuah produk terbaik atau produk
standar.
Penelitian
di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk,
tetapi lebih ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan
fenomena-fenomena yang bersifat fundamental serta praktik pendidikan.
Penelitian tentang fenomena fundamental pendidikan dilakukan melalui penelitian
dasar (basic reasearch), sedang penelitian tentang praktik pendidikan
dilakukan melalui penelitian terapan (applied research). Penelitian dan
pengembangan (kadang-kadang disebut pengembangan berbasis penelitian) merupakan
penelitian untuk mengembangkan dan memvalidasi produk. Di lain pihak,
penelitian pendidikan (bukan untuk mengembangkan produk) merupakan penelitian
untuk menemukan pengetahuan baru melalui penelitian dasar atau menjawab
pertanyaan spesifik tentang masalah praktis/menerapkan pengetahuan melalui
penelitian terapan.
Penelitian
dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara
penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya kesenjangan
antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoritis dengan penelitian
terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau
disambungkan dengan penelitian dan pengembangan. Sesuatu produk yang baik yang
akan dihasilkan apakah itu perangkat keras atau perangkat lunak, memiliki
karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut merupakan
perpaduan dari sejumlah konsep, prinsip, asumsi, hipotesis, prosedur berkenaan
dengan sesuatu hal yang telah ditemukan atau dihasilkan dari penelitian dasar.
Penerapan dari produk-produk penelitian dan pengembangan diteliti dengan
menggunakan penelitian terapan. Dengan demikian, ketiga jenis penelitian ini
terkait dan saling dukung satu sama lain. Kemajuan dalam pendidikan dan
kurikulum pembelajaran sangat didukung oleh hasil penelitian dalam ketiga jenis
penelitian ini. Penelitian dasar mengembangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip,
teori-teori, penelitian dan pengembangan mengembangkan model-model proses,
bahan, sarana-fasilitas, dan penelitian terapan mengembangkan praktik
pelaksanaan pendidikan dan kurikulum pembelajaran.
Dalam
pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang digunakan,
yaitu metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimental.
1. Metode
penelitian deskriptif
digunakan
dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi
yang ada mencangkup: (1) kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan
perbandingan atau bahan dasar (embrio) untuk produk yang akan dikembangkan, (2)
kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta
pengguna lainnya, (3) kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat
pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencangkup unsure
manusia, sarana-prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan.
2. Metode
Evaluatif
digunakan
untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk. Produk
dikembangkan melalui serangkaian ujicoba, dan setiap kegiatan ujicoba diadakan
evaluasi, baik evaluasi hasil maupun proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil
ujicoba diadakan penyempurnaan-penyempurnaan.
3. Metode
Eksperimen
digunakan
untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Walaupun dalam tahap
ujicoba telah ada evaluasi (pengukuran), tetapi pengukuran tersebut masih dalam
rangka pengembangan produk, belum ada kelompok pembanding. Dalam eksperimen
telah diadakan pengukuran selain pada kelompok eksperimen, juga pada kelompok
pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok
control dilakukan secara acak atau kontrol. Perbandingan hasil eksperimen pada
kedua kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dari produk yang
dihasilkan.
Para
pendidik dan peneliti berupaya untuk mencari gap antara penelitian dasar dan
penelitian terapan. Penelitian yang menghubungkan antara penelitian dasar dan
penelitian terapan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Penelitian
dan pengembangan bukanlah pengganti penelitian dasar dan penelitian terapan,
tetapi ketiga penelitian ini diperlukan untuk mengadakan perubahan, khususnya
dalam bidang pendidikan.
Penelitian dasar
|
Penemuan Ilmu
Baru
|
Penelitian & Pengembangan
|
Pengembangan & Validasi Produk
|
Penelitian
Terapan
|
Penerapan Ilmu
|
Penelitian dan
Pengembangan menghubungkan antara penelitian dasar dan penelitian terapan
Penelitian dan pengembangan dalam
konteks pendidikan disebut penelitian dan pengembangan pendidikan (educational
research and development, [E, R, & D]), merupakan proses yang digunakan
untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan, seperti buku
ajar, strategi/metode/model/program pembelajaran/ pelatihan, dan sebagainya.
Tahaptahap dari proses penelitian dan pengembangan ditunjukkan sebagai siklus
penelitian dan pengembangan.
B.
Motif
dari Penelitian Pengembangan
Menurut Akker (1999), motif dari
penelitian pengembangan adalah:
1.
Motif dasarnya bahwa penelitian
kebanyakan dilakukan bersifat tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis
korelasi yang fokusnya pada analsis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang
berguna untuk desain dan pengembangan dalam pendidikan.
2.
Keadaan yang sangat kompleks dari
banyknya perubahan kebijakan di dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan
pendekatan penelitian yang lebih evolusioner (interaktif dan siklis).
3.
Penelitian bidang pendidikan secara umum
kebanyakan mengarah pada reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi ketiadaan
bukti.
C.
Tujuan
Penelitian Pengembangan
Menurut
Akker (1999), tujuan penelitian pengembangan dapat dibedakanmenjadi:
1. Pada
bagian kurikulum
Tujuannya
adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang pengembangan
suatu produk/program untuk meningkatkan suatu program/produk menjadi berkembang
dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada
situasi ke depan.
2. Pada
bagian teknologi dan media
Tujuannya
adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional, pengembangan, dan
evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan masalah spesifik yang lain atau
prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.
3. Pada
bagian pelajaran dan instruksi
Tujuannya
adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan lingkungan pembelajaran,
perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan
pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan untuk berperan untuk pemahaman
fundamental ilmiah.
4. Pada
bagian pendidikan guru dan didaktis
Tujuannya
adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru dan
atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik bidang
pendidikan. Pada bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan penelitian
pengembangan sebagai suatu hal interaktif, proses yang melingkar pada
penelitian dan pengembangan dimana gagasan teoritis dari perancang memberi
pengembangan produk yang diuji di dalam kelas yang ditentukan, mendorong
secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan produk, proses
pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional.
D.
Jenis
Penelitian Pengembangan
Jenis-jenis
penelitian yang utama pada penelitian pengembangan (Akker,1999):
1. Penelitian
formatif. Aktivitas penelitian ketika melakukan keseluruhan proses pengembangan
suatu intervensi yang spesifik mulai dari penyelidikan belajar melalui evaluasi
belajar (summatif dan formatif), mengoptimalisasi mutu intervensi pada
pengujian prinsip-prinsip rancangan.
2. Studi
rekonstruksi. Analisis penelitian yang menyelenggarakan proses pengembangan
beberapa intervensi, berfokus pada artikulasi dan spesifikasi prinsip-prinsip
rancangan.
E.
Karakteristik
Penelitian Pengembangan
Pengembangan
penelitian bukanlah untuk merinci dan menerapkan intervensi yang lengkap,
tetapi untuk meningkatkan dan menyesuaikan kebutuhan dan aspirasi yang
inovatif. Proses penelitian pengembangan bersifat melingkar atau berpilin mulai
dari aktivitas analisa, merancang, mengevaluasi, dan merivisi sampai tujuan yang
diinginkan.
Penelitian Pengembangan Suatu Proses
kumulatif siklik (Akker dkk, 2006)
F.
Langkah-Langkah
Penelitian Pengembangan
Borg
dan Gall (1983) menyatakan ada 10 langkah pelaksanaan strategi penelitian dan
pengembangan :
1.
Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and information Collection)
Pada
penelitian dan pengumpulan data ini dilakukan analisis kebutuhan, studi
literatur, dan penelitian skala kecil.
2.
Perencanaan (Planning)
Pada
tahap perencanaan dilakukan identifikasi kemampuan-kemampuan yang diperlukan
dalam pelaksanaan penelitian, membuat rumusan tujuan yang hendak dicapai,
membuat desain atau langkah-langkah penelitian, dan merencanakan kemungkinan
pengujian dalam lingkup terbatas
3.
Mengembangkan Produk Awal/draft Produk (Develop Preleminary form of Product)
Pengembangan
draft produk ini meliputi antara lain penyiapan bahan ajar, proses
pembelajaran, dan instrumen evaluasi.
4.
Ujicoba Lapangan Awal (Preleminary field Testing)
Ujicoba
lapangan awal atau ujicoba terbatas dilakukan pada 1-3 sekolah menggunakan 6-12
subjek. Selama ujicoba lapangan awal dilakukan observasi, wawancara, dan
pengedaran angket. Tujuan dari ujicoba awal ini adalah untuk mendapatkan
evaluasi kualitatif terhadap produk yang dikembangkan.
5.
Merevisi Produk Utama (Main Product Revision)
Revisi
produk utama dilakukan berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan awal.
6.
Ujicoba Lapangan Utama (Main Field Testing)
Ujicoba
lapangan utama dilakukan pada 5-15 sekolah dengan 30-100 subjek. Data
kuantitatif tentang penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model
dikumpulkan. Data yang diperoleh selanjutnya dievaluasi dan kalau mungkin
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
7.
Penyempurnaan Produk Operasional (Operational Product Revision)
Penyempurnaan
produk operasional dilakukan berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan
utama.
8.
Ujicoba Lapangan Operasional (Operational Testing)
Ujicoba
lapangan operasional dilakukan pada 10-30 sekolah dengan melibatkan 40-200
subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, observasi, dan lainnya.
9.
Penyempurnaan Produk Akhir (Final Product Revision)
Penyempurnaan
produk akhir dilakukan berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan
operasional.
10. Deseminasi
dan Implementasi (Dessimination and
Implementation)
Membuat
laporan tentang produk pada pertemuan profesional dan mempublikasikan pada
jurnal, bekerjasama dengan penerbit, memonitor distribusi untuk melakukan
pengendalian kualitas.
Rujukan
Ansyah, S. 2013. Pedoman Penelitian Kualitatif Studi Kasus. (Online), (http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/pedoman-penelitian-kualitatif-studi.html),
Aqib, Zainal.2007. Penelitian
Tindakan Kelas. YRama Widya: Bandung.
Arikunto, Suharsimi dkk.2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Borg, W. R and Gall, M. D. 1983. Educational
Research: An Introduction. 4th Ed.
Depdiknas. 2005. ”Penulisan Karya
Ilmiah” dalam Materi Pelatihan Terintegrasi Jilid 3. Jakarta: Depdiknas Dirjen
Pendidikan Dasar dan Mengengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Ichal, F. 2013. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif (Buku Ajar Part 2). (Online), (http://ichaledutech.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-penelitian-kualitatif-buku.html),
Kemmis, S. 2007. Action Research in
Education. (Online), (Http://en.wikipedia.org.).
New York: Longman, Inc.
Kusmarni,
Y. 2014. Studi Kasus (John W. Creswell).
(Online), (http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196601131990012-YANI_KUSMARNI/Laporan_Studi_Kasus.pdf),
Mappiare-AT, A. 2009. Dasar-dasar Metodologi Riset Kualitatif
untuk Ilmu Sosial dan Profesi. Surabaya: Jenggala Pustaka Utama bersama
Universitas Negeri Malang.
Mappiare-AT, A. 2013. Tipe-tipe Metode Riset Kualitatif untuk
Eksplanasi Sosial Budaya dan Bimbingan Konseling. Malang: Elang Mas bersama
Universitas Negeri Malang.
McLeod, J. 2008. Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Suyanto. 1997. Pedoman
PelaksanaanPenelitian Tindakan Kelas (PTK)., Bagian satu. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Bagian Pengembangan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (BP3GSD).
Van
den Akker J. 1999. Principles and Methods of Development Research. Pada J. van
den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds), Design
Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14). Dortrech: Kluwer
Academic Publishers.
Van den Akker J., dkk. (2006). Educational
Design Research. London and New York: Routledge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar