Bimbingan Kelompok dapat dipandang sebagai suatu proses pemberian layanan bimbingan pada
sejumlah konseli dalam situasi kelompok. Pada umumnya dilaksanakan dalam
konteks klasikal. Secara khusus, bimbingan
kelompok merupakan suatu jenis metode bimbingan berbentuk aktivitas kelompok
yang dikelola secara sengaja untuk melaksanakan program bimbingan. Dalam suatu
kelompok, para partisipan (anggota kelompok) mengkaji topik atau permasalahan
yang ditawarkan guna mendapat pertimbangan dan pembahasan kelompok dalam tataran
sini-dan-kini; tanpa harus dimiliki pengetahuan penuh dan (bahkan) tidak pula
bermaksud mendapatkan informasi mengenai individu atau tujuan akhir mereka.
Alasan utama bimbingan kelompok di sekolah adalah: pertama, menyediakan
informasi pendidikan-jabatan dan pribadi-sosial kepada murid, kedua, meluangkan
murid berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas pribadi dan karir, dan ketiga,
memberi murid peluang untuk meneliti dan mendiskusikan masalah, tujuan, dan
solusi bersama. Tujuan yang hendak dicapai melalui bimbingan kelompok
lebih bersifat pada pencegahan dan pengembangan daripada penyembuhan. Fasilitator bimbingan kelompok mungkin saja
guru, konselor, penyedia bantuan atau helper profesional, atau siapapun yang
memiliki keterampilan khusus melaksanakan bimbingan kelompok. Adapun anggota
bimbingan kelompok adalah setiap individu dapat mengikutinya sepanjang
informasi yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan individu yang
bersangkutan.Metode yang digunakan adalah bersifat instruksional, informatif,
berorientasi pada materi, penyajian berstruktur, presentasi/ekspositori,
ceramah, dan diskusi. Diskusi kelompok dipandang sebagai jantung
bimbingan kelompok. Sebab sebagian besar bimbingan kelompok menggunakan variasi
diskusi dalam proses pelaksanaannya. Diskusi kelompok dapat dikatakan sebagai
suatu percakapan yang direncanakan antara 3 orang atau lebih, bertujuan untuk
memperjelas ataupun memecahkan suatu masalah yang dihadapi di bawah pimpinan
seorang pemimpin. Dari batasan tersebut dapat ditemukan ciri dari diskusi
kelompok, yaitu: (1) terdapat pembicaraan atau percakapan yang dilakukan oleh 3
orang atau lebih; (2) proses pembicaraan tersebut telah dirancang atau
dipersiapkan sebelumnya; (3) tujuan pembicaraan bisa jadi untuk memperjelas
(klarifikasi) suatu permasalahan maupun untuk memecahkan suatu masalah yang
diberikan kepada kelompok, masalah yang diangkat dapat berupa masalah riel yang
sedang dihadapi konseli maupun masalah yang disimulasikan (bukan masalah yang
sebenarnya); (4) dalam proses diskusi dipimpin oleh pemimpin kelompok, hal ini
menunjukkan bahwa dalam suatu kelompok terdapat anggota dan pemimpin kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar